Yuk, Olah Sisa Konsumsi Di Rumah

Masalah sampah tidak pernah habis untuk dibahas. TPA bukan lagi solusi penanggulangan masalah sampah. Membuang sampah ke TPA hanya menimbulkan masalah baru karena hanya memindahkan sampah dari rumah ke tempat lain tanpa diolah lebih lanjut. 

Sampah yang dibuang ke TPA semakin lama semakin banyak , menciptakan gunungan sampah yang berbau, membawa penyakit, bahkan malapetaka bagi warga sekitar ketika gunungan sampah longsor, meledak ataupun terbakar. 

Jangan salah, kita menjadi salah satu penyebab terciptanya gunungan sampah tersebut akibat sampah rumah tangga yang selalu kita kirim ke TPA.

Untuk menghindari dan meminimalisir pembuangan sampah ke TPA sebaiknya terapkan metode Cegah, Pilah dan Olah di rumah, ala Bu DK. Wardhani dalam bukunya Menuju Rumah Minim Sampah. 

Metode yang cukup sederhana namun berdampak besar bila dilakukan secara konsisten oleh setiap orang. 

Untuk mengubah mindset, kita ganti kata sampah dengan sisa konsumsi yaa ... Karena sampah adalah sesuatu yang tidak bisa dimanfaatkan lagi. Sedangkan sisa konsumsi masih bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Cegah kemasan sekali pakai masuk ke dalam rumah dengan selalu membawa kantong belanja , wadah dan tumbler sendiri saat berbelanja.

Pilah sisa konsumsi di rumah menjadi dua yaitu sisa konsumsi organik dan anorganik. Jangan campur keduanya karena proses penguraiannya berbeda. Sisa konsumsi organik lebih cepat terurai sedangkan sisa konsumsi anorganik sangat lama terurai. Sisa konsumsi anorganik berupa kardus, kertas, kaleng, logam, beling dsb bisa disetorkan ke Bank Sampah terdekat. Sisa konsumsi anorganik diserahkan dalam keadaan bersih, kering dan terpilah ( sesuai jenisnya)

Olah sisa konsumsi di rumah menjadi produk yang bermanfaat melalui proses reuse, upcycle & recycle.




Berikut produk yang bisa kita buat sendiri di rumah dari sisa konsumsi rumah tangga :

1. Kompos

Kompos dihasilkan dari sisa konsumsi organik yang kita olah dalam komposter. Proses mengompos membutuhkan waktu sekitar 2-3 Minggu tergantung treatment kita terhadap sisa organik yang dikomposkan. Kompos bermanfaat untuk menutrisi tanah, menyuburkan tanaman dan meningkatkan daya ikat tanah terhadap air. Baca tentang kompos 



2. Pupuk Organik Cair

Saat proses mengompos biasanya ada air yang dihasilkan dalam komposter terutama jika unsur hijau lebih banyak dari unsur coklat. Tidak mengapa karena air yang dihasilkan saat proses mengompos merupakan POC (Pupuk Organik Cair) air ini bisa kita tampung bila memiliki komposter dengan wadah berkeran. Manfaat POC yaitu merangsang pertumbuhan tunas baru, memperbaiki sistem jaringan sel, memperbaiki klorofil pada daun, merangsang pertumbuhan kuncup bunga. Baca tentang membuat pupuk organik sendiri 




3. Ecoenzym 

Sisa kulit, daging ataupun bonggol buah yang mengandung enzim tinggi seperti nanas, jeruk, apel, mangga, dan kiwi bisa dijadikan ecoenzym sebelum dikomposkan. Ecoenzym bermanfaat untuk pupuk tanaman, pengusir hama, cairan pembersih, mencegah ketombe dll. Baca tentang ecoenzym 


 


4. Sabun Minyak Jelantah 

Hampir setiap hari orang menggunakan minyak kelapa sawit untuk memasak,  tak heran jika minyak  jelantah merupakan limbah yang dihasilkan hampir di setiap rumah. Limbah minyak  dapat diolah menjadi sabun cuci yang dapat menghilangkan noda bandel pada pakaian, kaos kaki, kerah baju dan serbet dapur. Baca tentang sabun cuci minyak jelantah 



5 Menstrual Pad

Bingung mau membuang handuk yang sudah tidak terpakai? cuci bersih handuk lalu gunakan sebagai insert menstrual pad. Untuk cover men's pad, bisa gunakan sisa kain jahit. Menstrual pad digunakan sebagai pengganti pembalut sekali pakai. Selain hemat menspad juga ramah lingkungan karena bisa dipakai ulang. Baca tentang membuat menspad dari sisa kain




6. Lilin Aromaterapi

Liat krayon anak-anak yang sudah pada potong rasanya greget, tapi mau dibuang sayang. Manfaatkan sebagai pewarna lilin. Gunakan kemasan kaca sebagai wadah lilin agar menarik. Tambahkan essentials oil untuk menciptakan aroma yang menenangkan. Jadilah homemade lilin aromaterapi. Baca warna warni lilin yang memikat hati.




Semua produk diatas bernilai ekonomi yaa, artinya memiliki nilai jual terlebih jika kita bisa mengemasnya sedemikian rupa agar tampil menarik. 

Tinggal disesuaikan saja bahan dasarnya, misalnya untuk lilin jika untuk dijual saya sarankan menggunakan lilin blok alih alih minyak jelantah, selain lebih mudah dan cepat dalam proses pembuatan juga untuk menghindari aroma tidak sedap karena fungsinya sebagai lilin aromaterapi. Jika untuk pemakaian sendiri sih sah sah saja. 

Juga untuk insert menspad bisa menggunakan handuk kiloan yang dijual di daerah Cigondewah atau Tamim. Tapi untuk penggunaan sendiri bisa memanfaatkan handuk bekas yang sudah tidak terpakai karena fungsinya untul menyerap cairan. Untuk covernya kan sudah menggunakan kain sisa jahit yang representatif.

Yuk coba olah sisa konsumsimu di rumah !



There is no such thing as 'away' . When we throw anything away, it must go somewhere
- Annie Leonard -




No comments:

popular post

top navigation

Powered by Blogger.