Interior Rumah Mungil (Dengan Barang Secondhand ) Part 1

Interior rumah mungil dengan barang secondhand menampilkan beberapa furniture yang digunakan untuk menata rumah kami. Kita selalu menginginkan hal baru yang berkesan modern - sebenarnya kita hanya perlu barang yang masih berfungsi dengan baik. Meski nampaknya sepele namun hal ini dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran. 

Tak terasa sudah satu tahun move out dari rumah mungil. Rumah dengan ukuran luas tanah 60 meter persegi dengan bangunan type 45. Merancang layout rumah dari awal saat renovasi bagian belakang, sesuai dengan kebutuhan ruang. Sampai mengisi hampir seluruh ruangan dengan furniture second hand

Meskipun sudah tidak tinggal disana namun setiap momennya tidak terlupakan. Blog ini dibuat untuk mengenang momen saat tinggal disana. Berikut foto roundup bagian teras rumah dengan  sustainable interior.



Kursi kayu lungsuran dari kakak ipar masih terlihat spark joy. Begitu juga dengan coffee table from my sister.




Menggunakan furniture second selain menghemat pengeluaran juga untuk memperpanjang usia barang.  Dimanfaatkan hingga habis masa pakainya (rusak).

Mix and match barang second itu gampang gampang susah meski demikian jika sudah klop hasilnya enak dipandang mata. Oleh sebab itu jika menggunakan barang secondhand pikirkan dulu model, bentuk warna, dan ukuran furniture. Terlebih jika dapat barang lungsuran, jika dirasa tidak sesuai sebaiknya ditolak atau diberikan pada orang lain. Menentukan gaya interior rumah mempermudah kita untuk menyeleksi barang secondhand.


Barang second hand berikutnya adalah kursi dari material besi, lungsuran dari kakak ipar yang sudah dimodifikasi. Karena jok kursi sudah rusak, dudukannya diganti dengan kayu dari alas tempat tidur yang sudah tidak digunakan. 

Penggunaan material besi dan kayu adalah sahabat ruangan kecil. Dengan luas terbatas masih bisa meletakkan tempat duduk di teras rumah yang mungil.







Barang secondhand dapat memperkaya gaya rumah, sekaligus mengurangi dampak lingkungan rumahtangga.
Kita hanya perlu melepaskan dorongan modern untuk mendapatkan kepuasan instan.



     

No comments:

popular post

top navigation

Powered by Blogger.