Membuat Teepee Tent

Di masa stay at home ini tentunya anak anak sering merasa bosan. Setelah mengerjakan beberapa tugas sekolah, waktu luang yang mereka miliki cukup panjang. Biasanya mereka habiskan bersama teman teman. Namun mengingat situasi sekarang, bermain di rumah jauh lebih aman. Untuk mengatasi rasa bosan di rumah, anak anak punya ide untuk mendirikan tenda. Meski masih di dalam wilayah rumah, suasana yang ditawarkan agak sedikit berbeda. Anak anak bisa merasakan udara luar. Sejuknya semilir angin dan syahdunya rintik hujan. Sayangnya kami ga punya tenda di rumah. Mau ga mau saya harus putar otak agar anak anak ga merengek minta dibeliin tenda via online shop wkwkwkwk ...



Saya ingat punya beberapa helai kain gorden panjang yang trend di masanya (sekarang sih, udah pake gorden yang kesannya light untuk rumah mungil). 



Sepertinya bisa dipakai untuk teepee tent. Salah satu jenis tenda yang sering digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk berkemah di daerah Great Plains. Tenda bentuk kerucut ini awalnya dibuat dari kulit binatang yang disangga oleh tiang kayu. Namun seiring perkembangan zaman, tak hanya untuk kemping tenda ini dipakai untuk anak anak bermain di dalam ataupun di luar rumah.
Teepee tent yang saya buat berukuran mungil yang hanya cukup untuk satu atau dua orang aja. Untuk rangkanya saya menggunakan besi tipis bekas stand banner yang sudah tidak terpakai dan beberapa besi jemuran handuk yang sudah lepas.




Setelah dirakit menyerupai rangka teepee , kain dipasang mengelilingi rangka. Untuk mempermudah pemasangan saya menggunakan peniti agar kain menempel pada tiang rangka. Untuk bagian yang masih terbuka, saya gunakan kain tambahan. 


Ini dia penampakan tendanya.  Ternyata tidak menyerupai kerucut tapi segitiga hahaha....  
Anak anak menggunakan tenda ini untuk bermain bersama, tidur tiduran, baca buku, atau ngemil bareng. Serasa punya wilayah jajahan sendiri.




Tenda yang kami buat ini terlalu kecil. Karena semua anak ingin masuk, merasakan sensasi tinggal di dalam tenda. Alhasil tenda jadi sesak karena tiga anak ingin masuk semua.

Mau ga mau kami rombak lagi tenda menjadi agak besar dengan tambahan tiang penyangga.




Kali ini bentuknya bukan segitiga lagi tapi trapesium. Cukup untuk tiga orang anak menikmati kenyamanan tenda. 




Sampai malam menjelang mereka masih betah bermain di dalam tenda. Menggunakan lampu darurat untuk menerangi tenda. Tenda tampak terang dari luar. Kami pun mematikan lampu teras untuk menciptakan suasana dramatis. 
(dhani.)




Bagaimana,  terinspirasi untuk membuat tenda juga di rumah ? 

No comments:

popular post

top navigation

Powered by Blogger.