Ide membuat kandang burung dari kayu bekas lemari ini merupakan proyek repurpose/ upcyclingnya pak suami di akhir tahun 2022. Waktu itu hanya ambil beberapa foto untuk before dan after, belum terpikir untuk membuat tulisan tentang repurpose/upcycling project.
Tapi saya pikir kegiatan repurpose/upcycling barang ini perlu dishare sebagai inspirasi. Tujuannya agar kita tidak cepat mengambil keputusan untuk membuang barang sebelum digunakan secara optimal.
Lemari yang digunakan untuk menyimpan buku-buku ini sudah lapuk dibagian belakang dan beberapa kaki penyangganya. Karena diletakkan dibagian belakang rumah dan selalu terkena tampias air saat hujan turun.
Jadi pak suami dan saya mengeluarkan semua buku-buku yang juga ikut lapuk dan basah. Semua buku kami setorkan ke Bank Sampah, sedangkan bagian belakang lemari buku dibongkar sehingga hanya tersisa pintu dan rangkanya saja, yang akan kami jadikan kandang burung.
Bagian pintu dibalik menjadi bagian belakang kandang burung. Karena bagian yang terbuka akan dimodifikasi menjadi pintu masuk kandang burung.
Agar kayu tak cepat lapuk bagian atap kandang dipasang seng. Menggunakan seng bongkaran teras rumah. Agar tidak terbang saat angin bertiup kencang, seng diberikan pemberat berupa genteng tanah liat.
Menggunakan genteng sebagai pemberat |
Beginilah tampilan kandang burung dari bekas lemari. Ada tiga kompartemen yang bisa dijadikan sarang untuk tiga pasang merpati.
Dibuatkan juga tempat bertengger burung saat keluar dari pintu kandang. Tempat bertengger ini dibuat dari meja bekas aquarium yang sekarang sudah diganti dengan meja besi.
Karena burung merpati peliharaan jumlahnya cukup banyak, pak suami membuat lagi kandang tambahan dari sisa reng kayu, ram besi dan triplek dari bongkaran plafon garasi.
Tambah dua kompartemen lagi untuk sarang burung merpati.
Memiliki hewan peliharaan di rumah juga sebagai usaha untuk mengelola sisa konsumsi organik. Sisa nasi yang sudah tidak layak makan, cangkang telur yang sudah dihaluskan, bahkan abu rokok menjadi makanan burung merpati ini.
Merpati peliharaan pak suami termasuk trah merpati balap. Tapi pak suami lebih menyukai beternak merpati ketimbang melatih merpati untuk balapan.
If you want knowing every particular object about racing pigeon and how to raise them just follow @ Camperenik Project or you can watch it here Youtube Camperenik Project
duuuh enak banget kalo suami ada bakat bertukang mba...
ReplyDeletetp aku jd inget pas zaman sekolah papa juga pelihara merpati.. awalnya sepasang, trus makin banyak jd puluhan... sangkarnya dibuatin ama tukang.. masalahnya si merpati kan memang dilepas yaa, jd kotorannya di mana2 hahahaha. aku dan mama yg sebel.. pada akhirnya papa nyerah juga, semua merpatinya dipotong, jadi lauk.. dan halaman bisa bersih lagi hihhihi
Iya mba kebetulan suami hobinya seperti itu ... Merpati ada dilantai atas , dak dengan ruang terbuka tanpa atap jadi merpati ga turun ke bawah, kotorannya pun tetap di atas. Kotorannya kami kumpulan dan dijadikan pupuk kandang ...
Delete