Warna Warni Lilin Minyak Jelantah Yang Memikat Hati

Hai ... Ketemu lagi nih di pembahasan memanfaatkan minyak jelantah. Sebelumnya saya menggunakan limbah minyak jelantah untuk bahan dasar pembuatan sabun cuci. Namun kali ini saya menggunakan limbah minyak jelantah untuk pembuatan lilin. 



Sejarah LiLin

Sebelum cas cis cus tentang cara membuat lilin mau sharing dulu nih tentang sejarah lilin.

Lilin merupakan penemuan yang sangat lama dalam sejarah dunia. Lilin pertama Kali ditemukan oleh orang Mesir 3000 SM. Bangsa Mesir membuat lilin dari lilin lebah yang digunakan untuk keperluan upacara keagamaan, perayaan ulang tahun, pewangi ruangan dsb. 

Sedangkan standar lilin Eropa menggunakan lemak sapi atau domba. Tapi lemak sapi mengandung gliserin sehingga mengeluarkan bau yang tidak sedap. Lalu kerajaan membuat lilin dari lebah yang baunya lebih enak untuk dihirup. 

Bangsa Amerika pada tahun 1790 menemukan minyak spermaceti  yang berasal dari sperma ikan paus yang tidak mengandung gliserin untuk membuat lilin. Sedangkan bangsa Timur Tengah membuat lilin dari minyak zaitun.

Seorang ilmuwan muslim dari Jazira, Mesopotamia berinovasi dengan menciptakan candle clock (jam lilin). Jam lilin ini fungsinya bukan sebagai penunjuk waktu akan tetap sebagai pengukur waktu misalnya mengukur lamanya sebuah kejadian berlangsung. 

Seiring dengan perkembangan zaman, seorang ahli kimia bernama Laurent membuat lilin dari bahan parafin, sejenis hidrokarbon yang licin tanpa bau. Disusul oleh William Wilson yang membuat lilin dari minyak kelapa. Namun sejarah mencatat produsen lilin tertua adalah Rathbornes. (sumber internet)


Bahaya Minyak Jelantah Bagi Lingkungan 

Ternyata bahan dasar pembuatan lilin itu bermacam macam ya sebelum menggunakan minyak kelapa. 

Minyak kelapa (sawit umumnya) memang merupakan kebutuhan pokok rumah tangga saat ini. Buat goreng, goreng, masak masak, tumis tumis .... #eh jingle iklan itu mah. Kebayang kan limbah minyak yang dihasilkan setiap rumah tangga? Limbah ini biasa kita sebut minyak jelantah. 

Untuk pembuangan minyak jelantah ini ga bisa sembarangan juga, karena akan menimbulkan berbagai masalah. Contohnya penyumbatan pada pipa jika dibuang ke saluran pembuangan sink (tempat cuci piring). Jika dibuang ke tanah pun akan menurunkan kualitas air tanah, menyumbat pori-pori tanah, membuat tanah menjadi keras dan kesuburannya berkurang. Selain itu, jika minyak jelantah dibuang ke sungai atau laut, akan mengapung di permukaan air dan menghalangi sinar matahari. Dampaknya akan mengganggu proses fotosintesis tumbuhan dan menurunkan kadar oksigen yang dibutuhkan biota laut. 


Memanfaatkan Limbah Minyak Jelantah 

Bagi kalian yang kesehariannya masih mengkonsumsi minyak di rumah, ga ada salahnya untuk berupaya memanfaatkan limbah minyak jelantah ini menjadi sesuatu yang berguna.

Apa yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah?

1. Mendayagunakan sisa limbah dapur

2. Mendapatkan nilai ekonomis dari limbah dapur

3. Mengisi waktu dengan membuat produk yang bermanfaat

4. Menghargai limbah minyak jelantah dengan  tidak mencemari lingkungan dan membebani bumi

Ada beberapa alasan mengapa pelaku rumah tangga tidak mengolah minyak jelantahnya. antara lain tidak tahu mengolah jelantah (73,3 %), tidak tahu menjual kemana (38,9%) , tidak mau repot (34,4%), menganggap minyak bekas berbahaya (23,3%), lainnya (4,4%). (sumber : internet)

Nah untuk yang tidak tahu cara mengolahnya bisa jadi tahu disini. 

Sebelum digunakan baiknya minyak jelantah dijernihkan terlebih dahulu. Gunanya untuk menghilangkan kotoran pada minyak. Caranya dengan merendam minyak jelantah bersama arang panas. Diamkan selama semalaman lalu disaring.

Setelah proses penyaringan, minyak bisa digunakan untuk pembuatan sabun atau lilin.

Untuk pembuatan lilin sendiri jika hanya menggunakan minyak jelantah saja tidak akan menjadi lilin yang tahan lama kecuali untuk resep lilin jelantah + air . Namun tidak bisa dikemas dan dijadikan souvernir karena basisnya cairan. 

Ada bahan tambahan lain untuk memproduksi lilin minyak jelantah yang efektif dan efisien. Dimana bahan tersebut menjadi pengeras dan pengikat dalam pembuatan lilin minyak jelantah yang akan diolah. 

Lilin minyak jelantah yang saya buat menggunakan tambahan berupa lilin batangan dan beeswax. Berikut dua versi lilin minyak jelantah :


1. Lilin Jelantah  (Versi Lilin Warung)

Sebenarnya bahan pengikat dan pengeras yang dibutuhkan adalah parafin. Namun bila sulit ditemukan bisa diganti dengan lilin putih batangan yang bisa dibeli di warung.

Alat dan bahan

  • Katel
  • Kompor
  • Minyak jelantah
  • Lilin batang
  • Gelas bening atau kaleng bekas
  • Pewarna: krayon bekas yang sudah patah


cara membuat :

1. Panaskan minyak bekas (jelantah) + lilin batangan + crayon sampai mendidih. Matikan kompor.

Perbandingan (kira-kira saja) jelantah 100 ml : 2 batang lilin ukuran

panjang 16-20 cm.

Jadi jumlah Jelantah yang lebih banyak, lilin hanya sekedar bisa membekukan. 

Perbandingan fleksibel, boleh lebih atau kurang.

2. Siapkan gelas. Isi dengan batu atau hiasan tahan panas jika ada. Atau siapkan kaleng bekas.

3. Tuang campuran jelantah yang sudah mendidih ke dalam no.2

4. Diamkan hingga hangat

5. Masukkan sumbu (pilih salah satu):

- bagian kepala lilin yang bersumbu dengan panjang sesuai tinggi wadah

- lidi yang bagian ujung atasnya ada lilitan kapas.

- sumbu bawaan dari bekas lilin yang sudah mencair.


Pemasangan sumbu lilin minyak jelantah 


2. Lilin Jelantah Beeswax 

Bahan lilin jelantah (versi beeswax)

• 100 gram Jelantah yang sudah dimurnikan. (Bisa direndam dengan

mengkudu, rempah, kulit nanas, kulit mangga, arang panas)

• 75 gram beeswax parut.

• Sumbu lilin

• Essential oil (optional)

• Pewarna lilin (optional) 


Cara membuat :



1. Panaskan air pada panci pertama.

Setelah panas letakan panci kedua

pada panci berisi air yang sudah

dipanaskan. (Double boiler)

2. Letakan beeswax dan jelantah,

pewarna pada panci kedua. Hingga

leleh. Aduk hingga rata.

3. Matikan api dan teteskan essential

oil. Aduk rata.

4. jika bahan sudah meleleh dan

tercampur sempurna, cetak dengan peralon bekas,

gelas,cangkang telur dll. Jangan lupa diberi sumbu.


Penggunaan krayon sebagai pewarna lilin


Pembuatan lilin minyak jelantah juga memanfaatkan krayon bekas yang sudah patah sebagai pewarna. Jadi krayon anak anak yang sudah tidak terpakai bisa digunakan lagi.

Jadi sekarang kalian sudah tahu cara pembuatan lilin minyak jelantah, Selamat mencoba di rumah!


Lilin minyak jelantah menemani malam syahdu



"when environment changes, 
there must be a corresponding change in life"

Charles Lindbergh 




1 comment:

popular post

top navigation

Powered by Blogger.