Mengompos Bersama Anak


Di saat pandemi ini tentu lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama keluarga. Khususnya antara Ibu dengan anak anaknya. Sebagai ibu saya mencari kegiatan positif untuk mengisi waktu senggang diantara tugas tugas sekolah yang melelahkan. Kegiatan yang melibatkan anak untuk aktif baik secara fisik maupun mental (dalam hal ini saya menekankan komunikasi, waktu untuk memulai obrolan ringan dan santai namun bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka).

Beberapa pilihan kegiatan yang ada dalam daftar yaitu bermain musik, membuat cemilan,  menonton film, membaca buku, mendengarkan musik. Tapi sepertinya semua kegiatan pilihan itu sudah pernah dilakukan. Akhirnya saya berpikir untuk mengajak anak anak untuk terlibat dalam kegiatan saya sendiri yaitu mengompos. 

Tidak ada salahnya mengenalkan pengomposan pada anak anak karena bagi saya mengompos itu kegiatan yang asyik juga menyenangkan. Ada kepuasan tersendiri saat menghasilkan kompos. Saya ingin berbagi perasaan puas dan menyenangkan itu pada anak anak.

Selain itu bila anak anak terlibat dalam proses mengompos, mereka dapat memberi manfaat pada alam sekaligus mendapat pelajaran dan keterampilan pada saat yang sama.

Mengompos adalah cara yang sehat untuk mengurangi sampah rumah tangga  juga mendorong anak anak untuk belajar tentang cara berkebun dan alam sekitar.  Dalam mengompos anak anak akan belajar bagaimana sisa makanan dan sampah organik akan berubah menjadi pupuk. Mengajarkan pada anak untuk mengolah sisa makanan alih alih membuangnya ke tempat sampah dan berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Mengajak anak anak terlibat dalam kegiatan mengompos sangat bermanfaat bagi alam sekitar dan kebun kecil yang kami miliki. Sepertinya akan menjadi kegiatan yang akan mereka kenang dalam hidup mereka. 



Jelaskan Arti Mengompos Pada Anak 

Berikan penjelasan sederhana tentang istilah mengompos pada anak. Mengompos dapat diartikan sebagai proses penguraian sampah alam seperti daun, sayuran atau pun buah buahan yang sudah membusuk. 

Mengompos biasanya dilakukan dalam tempat sampah ataupun hanya sekedar menumpuknya di atas tanah. Dimana sampah organik dan sampah alam bercampur dan berubah bentuk menjadi pupuk. Dalam proses penguraiannya sampah tersebut akan membusuk,  menjadi rapuh dan menghitam sampai mendapatkan tekstur seperti tanah. Pupuk ini sangat baik untuk pertumbuhan tanaman saat bercampur dengan tanah. 




Manfaat Mengompos Bagi Anak

Mengajarkan anak mengompos memberi jawaban atas pertanyaan mengenai alam dan lingkungan hidup.

Menyingkirkan layar dari mata anak anak serta mendorong anak anak untuk menghabiskan waktu di luar rumah. 

Berikut beberapa manfaat mengompos untuk anak :
  • Mengompos mengajarkan anak bagaimana cara kerja lingkungan / alam sekitar dan bagaimana cara mengurangi sampah yang kita hasilkan
  • Mengenalkan lebih jauh konsep 3 R  :  Reduce (Mengurangi ), Reuse (Menggunakan kembali) dan Recycle (Mendaur ulang)
  • Dengan memilah sampah untuk mengompos anak anak akan belajar mengenal perbedaan material yang dapat terurai. Mana saja yang bisa dijadikan kompos dan mana yang tidak. Mereka bisa mengumpulkan daun daun di kebun atau daun daun yang berserakan di sepanjang jalan. Juga dapat membantu memilah sisa makanan yang ada di dapur.
  • Mengenalkan pada anak bagaimana cara alam bekerja dengan memperlihatkan bagaimana perubahan sampah menjadi pupuk yang kaya nutrisi untuk tanah. Mengenalkan daur hidup. Bagaimana sebuah materi bisa hancur, terurai dan kembali berguna untuk alam.  Anak anak sekaligus akan belajar biologi, kimia juga fisika melalui pengomposan. 
Saat mengompos anak anak juga akan belajar tentang pentingnya keberadaan serangga, cacing juga siput serta bagaimana pengaruhnya terhadap ekosistem. Juga pentingnya mikroorganisme, bagaimana hewan terkecil itu memiliki peran yang begitu besar dalam sebuah ekosistem. 

Mengajarkan pada anak bahwa Allah maha adil dengan semua ciptaan Nya. Besar kecil mahluk tetap memiliki peranan penting dalam kehidupan. 

"Sesungguhnya padanya ada tanda - tanda bagi orang - orang yang berpikir " (Q.S An-Nahl 11)

Mengajarkan mereka untuk mengapresiasi alam sekitar dan memberi mereka kepuasan melakukan tindakan kecil sebagai sahabat alam.




Bagaimana Cara Mengompos di Rumah Bersama Anak

Ada berbagai cara mengompos yang dapat dilakukan bersama anak diantaranya dengan menggunakan lubang biopori, menggunakan ember komposter atau hanya menumpukkan sampah diatas tanah. Semua cara bisa disesuaikan di rumah masing masing. Juga jenis kompos yang ingin dihasilkan, apakah kompos padat atau cair?

Kebetulan saya sudah membuat lubang biopori yang dibuat bersama dengan anak. Untuk sisa makanan yang dibuang dalam lubang biopori adalah sisa makanan olahan. Dimana sampah ini bisa menghasilkan bau yang tidak sedap juga mengundang datangnya magot (belatung). Next mungkin akan kita bahas manfaat belatung pada sampah. Sampah ini akan langsung diserap oleh tanah, sekitar beberapa minggu sampah akan hilang dan lubang kembali kosong.

Sedangkan untuk sampah sisa buah dan sayur seperti kulit dan potongan buah yang tidak dimakan dibuang dalam wadah komposter. Dengan pemilahan seperti ini kompos yang dihasilkan tidak akan berbau justru beraroma segar khas buah buahan. Sampah ini bisa dipanen menjadi pupuk/kompos.

Langkah langkah mengompos dalan ember komposter :
  • Anak anak menyiapkan ember yang sudah dilubangi bagian bawah dan pinggirannya. Tujuannya agar proses penguraian lebih cepat dengan lubang udara yang banyak. Tentunya ditunjang dengan pengadukan yang rutin. Proses pelubangan  bisa dibantu oleh ayah /ibu
  • Minta anak memasukkan unsur coklat seperti sekam, jerami, daun kering, rumput (pilih salah satu) ke dalam ember.  Anak belajar mengenali unsur dalam kompos
  • Lanjutkan dengan memasukkan unsur hijau yaitu sisa makanan berupa buah buahan atau sayur. Anak anak bisa melakukannya setiap hari sehabis makan buah yang mereka makan. 
  • Minta anak mengaduk semuanya sampai rata. Komposisi antara unsur coklat dan hijau harus seimbang. Bila terlalu banyak unsur coklat kompos akan menjadi kering sedanagkan bila terlalu banyak unsur hijau kompos akan menjadi basah. Kompos yang baik harus lembab seperti tanah yang subur
  • Ajarkan pada anak proses pengadukkan sangat penting. Berfungsi agar kompos menjadi panas, tandanya proses pengomposan berjalan dengan baik. Bila tidak diaduk prosesnya berjalan lebih lama
  • Kompos dapat dipanen setelah beberapa minggu. Mengajarkan anak untuk bersabar sebelum panen kompos tiba.




Mengompos Menjadi Kegiatan Harian Anak

Kita bisa menjadikan mengompos sebagian bagian dari kegiatan rutin anak anak di luar rumah selain menyiram tanaman atau membersihkan teras rumah. Semakin cepat kebiasaan mengompos terbentuk saat masih belia semakin mudah mereka akan menanggulangi sampah yang mereka hasilkan sendiri.

Biarkan anak anak menangani sampah dapur sisa meracik masakan. Sediakan wadah khusus untuk sampah organik di dapur biarkan penuh sampai  seharian dan anak anak bisa membuangnya saat sore/malam hari.

Kita bisa membuat jadwal kegiatan mengompos mingguan bersama keluarga. Kapan saat mengaduk kompos juga kapan saat menyebar kompos di kebun atau dalam pot pot tanaman.

Mengompos mengajarkan anak berbagai pengetahuan. Mengajarkan anak bagaimana daur hidup bekerja. Membantu mereka membangun sikap ramah terhadap lingkungan.

Selain itu mengompos juga memberi pelajaran bernilai disisi lain memberi manfaat yang luar biasa bagi lingkungan sebagaimana mestinya. 
 
Membutuhkan waktu dan kesabaran  dalam menghasilkan kompos pertama anak anak. 
Tapi menurut saya hal ini sebanding karena merupakan pelajaran berharga untuk anak anak dan semua keluarga!

Mau mencoba ? 








No comments:

popular post

top navigation

Powered by Blogger.