Ruang Kecil Dengan Banyak Kreatifitas

Menonton vlog cardsu meningkatkan motivasi untuk mengeluarkan ide ide menata rumah menjadi lebih nyaman. Vloger asal Korea ini benar benar mengagumkan dalam mencari solusi untuk membuat pekerjaan rumahnya lebih ringan dan menciptakan ruang kerja (rumah) yang lebih nyaman untuk kebutuhan anggota keluarga dan dirinya.

Tak kalah menarik dengan artikel yang ditulis oleh Whitney Leigh Morris dalam menciptakan nuansa rumah dengan ukuran kecil (compact) yang begitu artistik. Hunian indah dengan konsep barang barang tua yang menarik untuk digunakan kembali. Visualisasinya sangat memanjakan mata, membuat ide ide baru bermunculan di kepala. 

Vloger dan Desainer Ruang Kecil ini memberikan pengaruh pada pandangan dan pemikiran tentang alih fungsi barang, penggunaan barang tua (jadul), dekorasi,  penataan  ruang, dan hidup berkelanjutan. 

Kesenangan saya adalah menemukan cara untuk hidup dengan nyaman, percaya diri, dan puas di rumah.  Sewaktu tinggal di rumah yang kecil, kunci untuk tinggal di tempat yang sempit bukanlah mencari tahu cara menyusun barang-barang yang cukup untuk hidup dalam ukuran persegi yang terbatas. Tapi memahami apa yang benar-benar kita butuhkan dan apa yang tidak kita butuhkan di tempat tinggal kita, dan bagaimana kita dapat merancang interior dengan hati-hati. 

Juga eksplorasi tentang bagaimana kita dapat beradaptasi lebih baik dengan kebutuhan rumah tangga yang terus berkembang dengan cara yang tidak melibatkan perluasan, dan sebaliknya menggunakan solusi yang lebih ringan bagi dompet dan bumi.

Beberapa momen yang sempat diambil mencerminkan penyesuaian kecil  yang kami lakukan di rumah mungil agar tetap berfungsi dengan baik untuk kehidupan sehari-hari dan anggaran kami, tanpa harus membeli barang-barang baru. 

Saya membagikan visual ini sebagai pengingat bagi diri saya sendiri dan orang lain bahwa kita tidak membutuhkan ruang yang lebih besar kita hanya membutuhkan lebih banyak kreativitas.

Gambar di atas : Rumah kami yang berukuran kurang lebih 45 meter persegi memiliki ruang tamu yang sangat mungil dengan ukuran 3x2,7 meter persegi. Ruang tamu sekaligus ruang keluarga ini menggunakan satu bidang dinding untuk menginstal ambalan tempat menyimpan televisi. Rak gantung ini tidak terlalu menyita ruangan sehingga di sisi lain masih bisa menaruh rak besi putih dengan zona vertikal untuk menyimpan printer dan pernak pernik barang. Di sebelah kanan ada nakas yang dijadikan meja komputer dengan bagian kolong untuk menyimpan kertas, hardisk eksternal dan  sebuah cangkir.  Di sisi lainnya sebuah sofa abu muda dengan ukuran custom masih bisa mengisi ruang untuk bersantai dan melepas penat. 

Gambar di atas : Kamar tidur anak yang saling berbagi. Saya membuat solusi tempat tidur sorong yang terpisah antara atas dan bawah. Selain menyisakan ruang lebih banyak ketika tempat tidur bawah tidak digunakan, pembagian ini dilakukan untuk memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan, karena jumlah kamar yang terbatas. Pemilihan rak buku pelajaran pun sesuai dengan inci keramik yang tersisa agar muat. Untuk buku bacaan dan buku cerita anak, rak gantung menjadi pilihan yang paling solutif di ruangan kecil. Disisi lain yang berhadapan dengan tempat tidur ada dua lemari partikel board yang ramping sebagai tempat penyimpanan baju anak-anak. Terkadang kami menata ulang kamar anak dengan beberapa perubahan untuk suasana kamar yang lebih dinamis.

Gambar di atas :  Alih-alih membeli lemari boneka, saya membuat papersack (karung kertas) sebagai tempat menyimpan boneka. Ukurannya cukup besar untuk menampung semua koleksi boneka anak-anak. Lihat ukuran papersack dibandingkan tubuh anak usia 7 tahun. Tak perlu dekorasi dinding yang mahal, DIY tape wall art  bisa menghiasi dinding kamar anak- anak, hanya dengan bermodal lakban hitam. Lukisan gunung runcing berwarna abu tua di dinding bisa dibuat sendiri dengan bermodal cat sisa mengecat dinding luar rumah.

Gambar di atas :  Rak gantung selalu menjadi favorit saya di ruang kecil. Rak ini bisa menjadi tempat menyimpan toples-toples kue dan paperbag tempat menyembunyikan mie instan di dapur. Rak besi selip berwarna putih ditaruh dibawahnya sebagai tempat penyimpanan gelas. Rak kecil serbaguna ini sama sekali tidak memakan tempat.  Besek dan anyaman bambu bekas wadah tahu masih bisa digunakan untuk menyimpan perbawangan dan telur. Karena menurut saya kedua barang ini bisa menjadi ornamen tradisional yang estetik.

Gambar di atas : Hunian mungil tidak menjadi penghalang untuk membangun service area di belakang rumah. Area ini merupakan ruangan terbuka untuk tempat cuci jemur. Namun seiring kebutuhan ruang yang meningkat dan area jemur di musim hujan, kami menutupnya dengan fiber transparan agar sinar matahari tetap masuk.. Area ini menjadi tempat menyimpan rak sepatu, helm dan cuci jemur. 

Gambar di atas : Rumah kami yang menghadap  timur mendapat limpahan sinar matahari di pagi hari. Bentuk pagar vertikal mendukung kegiatan menjemur. Baju dijemur dengan rapi dengan menggunakan gantungan baju. Pemilihan bentuk pagar seperti ini agar tidak mudah dipanjat oleh anak anak sekaligus menjadi area jemur tambahan.

Gambar di atas : Tak lengkap rasanya bila tak ada tempat untuk duduk dan bersantai untuk itu kami membangun teras di depan rumah. Kami menggunakan banyak pot sebagai tempat menanam dan menyisakan tanah seukuran 1x3 meter untuk area menanam dan penyerapan air. Tanaman yang sebagian besar berwarna hijau tumbuh dengan subur, menciptakan suasana asri di depan rumah.